Papua – Para Tokoh di Papua mengajak masyarakat setempat untuk tidak terprovokasi Rencana aksi demo United Liberatioan Movement For West Papua (ULMWP) di Jayapura, Pada Selasa (11/10).
Aksi tersebut mendapat tanggapan dari Ketua Barisan Merah Putih Papua, Max Ohee, didampingi Sekjen Barisan Merah Putih, Ali Kabay,Kepala Suku Besar Wilayah Keerom, Herman Yoku dan Tokoh Adat Yanto Eluay, di Jayapura,Senin (16/10) menyatakan sikap terkait dengan adanya provokasi dan aksi-aksi yang bertentangan dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Bahwa Papua adalah Indonesia, Hal ini sudah sah dan final yang dinyatakan dalam Resolusi PBB No 2504, bahwa Irian Barat dulu sekarang Papua dan Papua Barat sudah sah menjadi bagian dari NKRI, tidak bisa diganggu gugat dan Tidak mungkin kemudian resolusi itu diganti, Hasil Putusan Dewan Ham PBB, Indonesia menempati urutan tertinggi, sehingga sudah nyata Indonesia sangat memperhatikan HAM di Papua. Upaya perjuangan papua merdeka oleh ULMWP sampai kapanpun hanya sia-sia tidak akan pernah berhasil” ujar Max Ohee
Sementara itu Tokoh Adat, Yanto Eluay menegaskan Isu-isu Pelanggaran HAM di Papua merupakan propaganda yang dimainkan oleh kelompok ULMWP dan simpatisannya untuk membohongi Rakyat Papua pada umumnya.
“ ULMWP dan Simpatisannya baik yang di luar negeri maupun di dalam negeri punya kepentingan sendiri bukan untuk rakyat Papua, sehingga Masyarakat Papua jangan mau diprovokasi untuk mengikuti aksi-aksi yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain,”ungkap Yanto Eluay
Lanjut Yanto Eluay menyampaikan Cerdaskan generasi muda papua melaui program-program kebijakan Pemerintah demi masa depan yang lebih baik, karena ULMWP tidak memiliki visi dan misi untuk membangun orang papua, meainkan menghancurkan masyarakat papua sendiri.
“ Kepada seluruh masyarakat Papua, mari kita jaga selalu NKRI demi kelangsungan anak cucu kita,” ucap Yanto Eluay
Di tempat berbeda Kapolresta Jayapura, Kombes Pol Victor D Mackbon menambahakan dalam rencana aksi demo ULMWP di Jayapura ,pihaknya menyiagakan 300 Personel TNI-Polri untuk melakukan pencegahan apabila terdapat hal yang menggangu keamanan dan ketertiban masyarakat.
“tentunya kita melakukan penolakan karena organisasi yang tidak terdaftar banyak juga persyaratan dari pemohon ini tidak bisa jelaskan pada pihak kepolisian, pihak kepolisian bersama tni dan unsur lain nanti melakukan pengamanan diberbagi titik, jangan masyarakat terprovokasi dan terganggu dengan aktivitasnya “tegas Kapolresta Jayapura
Kombes Victor menghimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak terprovokasi dengan seruan aksi demo tersebut. ia mengajak masyarakat setempat beraktifitas seperti biasa, aparat dan pemerintah daerah setempat menjamin keamanan.Pungkasnya
More Stories
Ketua DPN LMRI Himbau Masyarakat Untuk Selalu Menjaga Kedamaian Dalam Menyongsong 25 Desember
Tokoh LMA Sarmi Dukung Program Pemerintah di Papua, Kepala Kampung di Bonggo Sudah Jalankan Transmigrasi Sejak 2017
Pemuda Adat Papua: Penangkapan HAN Sebagai Bukti Nyata Komitmen Polri Dalam Menegakkan Hukum