July 24, 2024

Radar Papua

Berita terkini yang terjadi di Papua dan sekitarnya

Tokoh Pemuda: Kelaparan di Yahukimo, Mengulang ‘Hoaks’ di Dogiyai

Bupati Yahukimo Didimus Yahuli Saat Memberikan Keterangan Pers, terkait isu warganya yang kelaparan di Yahukimo. "Bupati Menegaskan Warganya Yang Meninggal Bukan Karena Kelaparan"

Papua – Yahukimo. Situasi keamanan di Kabupaten Yahukimo belakangan kembali menjadi sorotan. Pasalnya sejumlah penambang menjadi korban tewas atas kebiadaban Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), tak hanya itu bahwa di kabupaten juga tengah ramai tersiar kabar meninggalnya 22 orang warga yang diduga akibat bencana kelaparan.

Menanggapi peristiwa tersebut salah seorang Tokoh Pemuda Yahukimo, Dorius Samban, dalam keterangannya mengatakan jika kabar buruk yang terjadi di Yahukimo telah membawa pengaruh yang merugikan kelangsungan kehidupan banyak warga setempat.

“Tentu korban-korban adalah pihak yang paling dirugikan, kami turut berduka cita dengan peristiwa yang terjadi. Tapi ada juga yang tidak bisa diabaikan, Yahukimo sejatinya adalah daerah yang aman, seluruh masyarakatnya menjalani kehidupan dengan penuh rasa damai,” ujar Samban.

Dirinya menyadari bahwa tujuan atas kemajuan Yahukimo mulai tergeser akibat adanya pengaruh dari kelompok-kelompok yang mendeklarasikan dirinya sebagai pihak yang berseberangan dengan Negara Indonesia.

“Saya sebut kelompok seperti KNPB, itu mereka punya pengaruh buruk terhadap generaasi di Yahukimo. Padahal dulu kita punya tujuan (bermasyarakat) itu sangat jelas, membuat Yahukimo menjadi semakin baik dalam setiap waktunya,” sambung Samban.

Sebagai salah seorang tokoh pemuda, dirinya hanya berpesan agar jangan mudah terpengaruh dengan kabar yang belum bisa dibuktikan kebenarannya. Terkait dengan kabar adanya bencana kelaparan, dirinya juga menduga jika pihak-pihak tertentu telah merencanakan upaya untuk membuat kekacauan di Yahukimo.

“Kita harus tegas dan punya sikap yang jelas, kita orang Yahukimo jangan mudah diprovokasi. Orang Yahukimo itu adalah pemilik peran, bukan sebagai alat untuk dimanfaatkan. Tentunya 22 orang yang meninggal itu bukan di waktu yang bersamaan. Kabar bencana kelaparan itu juga tidak benar,” tegasnya.

Dorius Samban justru menyinggung kabar terkait peristiwa kelaparan yang sebelumnya juga pernah terjadi di Kabupaten Dogiyai. Dalam perkembangannya bahwa kabar tersebut kembali diduga lantaran adanya pengaruh dari kelompok anti pemerintah.

“Kalau benar 22 orang meninggal karena kelaparan itu sudah menjatuhkan martabat orang Yahukimo. Faktanya 22 orang meninggal itu karena sakit, ada juga yang karena memang sudah tua. Kalau kita ingat, dulu juga pernah ada kabar serupa di Dogiyai. Apakah itu sudah cukup membuktikan kalau sebenarnya ada pihak yang bermain?” tandas Dorius.